Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Menunggu

Gambar
Aku yang bersalah Telah bermain dengan dusta Membiarkannya menodai cinta Hingga aku terlena dalam mendua Dan kaupun pergi di waktu senja Lambaian tangan isyarat pamit meski terluka Langkah demi langkahmu kian menjauhkan kita Meninggalkan cinta yang dulu pernah ada Mimpi hilang ditelan bayang bayang Hati merinti jika mengenang Rindu semakin menggarang Jiwa terhakimi kasih dan sayang Aku tak lagi perkasa membawa rasa Sebab dosa yang melenakan raga Nafsu telah membabi buta Dan kau telah tiada, entah dimana Aku akan tetap disini menanggung dosa Menyaksikan setiap senja yang menepi Menanti bersama segenap rindu di hati Berharap dikau kasih, akan kembali Berilah aku walau setitik kesempatan Untuk menyerahkan segalanya Aku adalah milikmu Maafkan aku 

Demonstran

Gambar
Jalan di kota kota kembali ramai Asap hitam menggumpal Tebal dan pekat Mengangkasa teriakan Menggema di antara bangunan Antrean panjang pengemudi Terbentang luas nan berserakan Jalan di kota kota kembali ramai Keringat demonstran mengalir membungkam debu Sentakan kaki demonstran menjinakkan bumi Kepalan tangan demonstran menggetarkan penguasa Jalan di kota kota semakin ramai Para pejuang bertarung menagi janji Telah sadar jika rumah tak damai lagi Mereka turun ke jalan Mengobarkan api tanda peringatan Ban ban bekas menjelma arang laksana simbol perlawanan Revolusi !!! Revolusi !!! Revolusi !!! Sampai mati !!! Aparat berdatangan Kami lawan Aparat pun melawan Bentrok tak terhindarkan Aparat punya peluru Kami punya batu

Kumpulan Sajak

Gambar