"Hening masih tentangmu" Keheningan malam Mengantarkan aku pada pesonamu Terbayang teduh nan bersahaja Lekukan lekukan senyum pada merah bibirmu menjadi candu bagiku Ingin rasanya aku menjaganya Agar tak satupun sebab menjadikannya murung Tak juga sedih ataupun luka Ingin aku raih jemarimu Kan kugandeng ia pada setiap langkahmu Aku ingin menepi disisimu wahai manis Aku ingin mengusap kerudung merah yang sering engkau kenakan jikalau hendak merayu cintaku
Postingan
Ku Nantikan Kita Sampai Esok
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
MR_ Jika benar adanya Engkau adalah senjaku Maka kunantikan hadirmu Di penghujung hari esok Tak peduli bila tirai hujan Menjadi pemisah bias cahayamu dan bola mataku Tak peduli jika awan mendung menyelimuti Aku hanya ingin kau hadir dengan sederhana Meski remang dan tanpa kemilaunya jingga Aku menantimu di penghujung hari Dalam sepi dan dinginnya rindu Hingga malam yang kan membawa kita pulang Kedalam dekapan yang saling menghangatkan Dan bila esok kau tak datang Maka benar pulahla Kita hanya puing puing kenyataan Yang tak kunjung dipersatukan
Akhir
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Aku temukan rindu pada bayangan senja dibola matamu, Pancaran warna jingga kala itu, Tiada kusangka menjadi akhir senja kita berdua, Ribuan kali senja pernah kita tatap bersama, Pancaran sinarnya menyatukan warna langit dan laut, Mengindahkan semesta tanpa membedakan, Tenggelam demi muncul kepermukaan, Hingga senja yang kesekian, Tak sanggup lagi ku tatap, Sinarnya berbekas ribuan kenangan, Hingga rindu laksana memperolok keteguhan penantian, Akhir mentari pada sore yang sepi, Hanya menebar ingatan ke semesta bumi, Rindu pun menyeruak pada riak ombak yang menepi, Senja tak lagi indah bagai sedia kala, Tentang rindu yang kau tinggalkan, Tak hanya menyesakkan ku seorang, Melainkan menghilangkan pula satu kesempurnaan senja, Keindahannya dikala ku nikmati bersama mu. _MR_
Menunggu
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Aku yang bersalah Telah bermain dengan dusta Membiarkannya menodai cinta Hingga aku terlena dalam mendua Dan kaupun pergi di waktu senja Lambaian tangan isyarat pamit meski terluka Langkah demi langkahmu kian menjauhkan kita Meninggalkan cinta yang dulu pernah ada Mimpi hilang ditelan bayang bayang Hati merinti jika mengenang Rindu semakin menggarang Jiwa terhakimi kasih dan sayang Aku tak lagi perkasa membawa rasa Sebab dosa yang melenakan raga Nafsu telah membabi buta Dan kau telah tiada, entah dimana Aku akan tetap disini menanggung dosa Menyaksikan setiap senja yang menepi Menanti bersama segenap rindu di hati Berharap dikau kasih, akan kembali Berilah aku walau setitik kesempatan Untuk menyerahkan segalanya Aku adalah milikmu Maafkan aku
Demonstran
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Jalan di kota kota kembali ramai Asap hitam menggumpal Tebal dan pekat Mengangkasa teriakan Menggema di antara bangunan Antrean panjang pengemudi Terbentang luas nan berserakan Jalan di kota kota kembali ramai Keringat demonstran mengalir membungkam debu Sentakan kaki demonstran menjinakkan bumi Kepalan tangan demonstran menggetarkan penguasa Jalan di kota kota semakin ramai Para pejuang bertarung menagi janji Telah sadar jika rumah tak damai lagi Mereka turun ke jalan Mengobarkan api tanda peringatan Ban ban bekas menjelma arang laksana simbol perlawanan Revolusi !!! Revolusi !!! Revolusi !!! Sampai mati !!! Aparat berdatangan Kami lawan Aparat pun melawan Bentrok tak terhindarkan Aparat punya peluru Kami punya batu